Mitra dan Proyek

Indonesia: Proyek Eksplorasi Transformasi Pembakaran Pertanian Masyarakat Pedesaan

Periode Proyek:

Maret 2020 - Maret 2024

Mitra Kerja Sama:

FIELD Indonesia (Farmer Initiative for Ecological Livelihoods and Democracy in Indonesia)

Latar belakang

Pembakaran biomassa merujuk pada pembakaran sisa-sisa ladang setelah panen tanaman, pembakaran gulma di udara terbuka, dan pembakaran lahan hutan untuk membersihkan lahan terlantar. Menurut penelitian Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, Indonesia sebagai salah satu produsen pertanian utama dunia, sebanyak 32% lahan Indonesia digunakan untuk produksi pertanian (FAO, pada tahun 2018), dan entitas produksi utama meliputi perkebunan besar, pertanian milik negara atau swasta, petani kecil dan jenis lainnya. Pembakaran biomassa pertanian telah menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca di Indonesia, baik pembakaran sisa tanaman maupun pembakaran
perkebunan untuk membuka lahan, yang mengakibatkan tantangan ekologi seperti kerusakan ekosistem, terganggunya keseimbangan tanah, hilangnya nutrisi tanah secara terus-menerus, meningkatnya risiko kebakaran, dan dampak pada kesehatan manusia akibat polusi udara. Di samping itu, Indonesia memiliki separuh lahan gambut tropis dunia. Sebagai “penyerap karbon” yang penting, lahan gambut secara efektif menyimpan karbon dioksida yang diubah dari bahan organik di bawah tanah. Bila pembakaran menyebabkan lahan gambut dikeringkan atau dibakar, gambut akan membusuk dan melepaskan karbon yang tersimpan ke atmosfer, sehingga memperburuk dampak dan pengaruh perubahan iklim.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, Earth Care Foundation telah mendukung mitra lokal Indonesia untuk melaksanakan eksplorasi proyek di berbagai komunitas dengan berbagai cara, dan telah mencapai hasil proyek yang menggembirakan sejak tahun 2020.

Ciri-ciri proyek

Memberikan pelatihan teknis dan advokasi untuk mengurangi pembakaran biomassa pertanian di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang merupakan daerah dengan lahan gambut terkonsentrasi;

  • Proyek memberdayakan kelompok sasaran, dengan fokus pada petani kecil, pemilik lahan pertanian, dan staf departemen pertanian akar rumput, dll., untuk mengajarkan mereka metode pertanian alternatif seperti tanpa olah tanah dan penggunaan mulsa hingga pembakaran biomassa;
  • Proyek ini pertama-tama melakukan survei terhadap kondisi dasar setempat, dan berdasarkan hasil survei dan rekomendasi tim peneliti ilmu perilaku, mengembangkan rencana intervensi proyek dan konten pelatihan;
  • Mengintegrasikan dampak sosial, psikologis, lingkungan dan prinsip-prinsip perilaku ke dalam pengembangan konten dan kurikulum pelatihan, penjangkauan masyarakat, dan motivasi anggota jaringan untuk meningkatkan keberlanjutan konten program.

Hasil Proyek

  • Pembakaran biomassa telah berkurang secara signifikan di daerah Sumatera dan Kalimantan di mana proyek dilaksanakan;
  • Setelah teknik pengolahan tanah seperti tanpa olah tanah dan mulsa dipelajari dan diterapkan sepenuhnya, hasil panen jagung dan padi lokal, serta tanaman komersial seperti terong dan kacang-kacangan, meningkat. Uji coba petani telah menunjukkan bahwa hasil panen padi dapat meningkat hingga 100% menggunakan teknik pertanian tanpa pembakaran biomassa dibandingkan dengan metode pertanian konvensional;
  • Toleransi kekeringan tanah dan komposisi perkemahan di lokasi proyek telah ditingkatkan;
  • Petani dan peternak lokal telah merasakan sendiri manfaat metode baru ini, dan konsep menghindari pembakaran biomassa telah meningkat pesat.
Scroll to Top