Latar belakang
Pada Konferensi Para Pihak ke-26 (COP26) Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (UNFCCC), Vietnam berjanji untuk terus mengambil
tindakan konkret guna mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Dalam rencana aksi tersebut, metode produksi padi yang lebih ramah iklim akan membantu Vietnam mencapai komitmen emisi nol bersihnya. Berdasarkan pencapaian yang telah dicapai, Vietnam perlu lebih meningkatkan metode pertanian berkelanjutan sambil meningkatkan nilai industri beras dan mendorong pembangunan berkelanjutan pada industri terkait. Dengan kata lain, sembari mencapai berbagai tujuan seperti meningkatkan kualitas beras dalam negeri, pendapatan dan kesejahteraan petani, serta efisiensi operasional, ia juga memberikan kontribusinya sendiri terhadap respons perubahan iklim global.
Sistem Intensifikasi Padi (SRI) merupakan metode penanaman yang bertujuan untuk mencapai pertanian ekologis berkelanjutan dan telah dipromosikan di lebih dari 50 negara di seluruh dunia. Pada tahun 2013, 23 provinsi di Vietnam telah mengadopsi teknologi ini untuk meminimalkan emisi gas pertanian, meningkatkan kehidupan petani padi, mengurangi perubahan iklim, dan mendorong pembangunan industri padi yang berkelanjutan.
Berdasarkan latar belakang dan landasan di atas, proyek ini mendukung Vietnam untuk terus mempromosikan Sistem Budidaya Intensifikasi Padi, mendukung pelatihan teknis petani,
meningkatkan kemampuan petani, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya dalam industri padi untuk memperoleh manfaat darinya, dan mempromosikan pembentukan pemasaran padi SRI.
Pendekatan ini mendorong efisiensi dan produktivitas tinggi, membantu mengurangi emisi gas rumah kaca melalui dampak teknis berupa penurunan biaya input seperti benih, pupuk, pestisida, dan penghematan air irigasi. Teknik yang digunakan antara lain: penanaman dengan bibit kecil, penjarangan bibit, irigasi berkala, penggunaan kompos, penghilang gulma, biomassa lain, dan pupuk organik sebanyak mungkin sebagai pengganti pupuk kimia untuk meningkatkan bahan organik tanah, serta penyiangan awal dan teratur untuk menciptakan kondisi aerobik di dalam tanah. Irigasi berselang dapat mengurangi metana di sawah. Mengurangi penggunaan pupuk membantu mengurangi emisi nitrogen oksida (N2O), gas pemanasan global yang sangat kuat.
Selain itu, juga harus diperhatikan perencanaan pemanfaatan lahan di areal persawahan, peningkatan kandungan bahan organik dalam tanah persawahan, pengurangan efektif penggunaan bahan kimia pertanian, peningkatan kapasitas penyerapan karbon organik pada sistem pertanian, khususnya tanah pertanian, dan minimalisasi emisi gas rumah kaca dari sumber pertanian. Kami akan membuat model inovasi, memastikan keamanan pangan, mengurangi pemanasan iklim, dan mendorong pembangunan industri beras berkelanjutan melalui integrasi teknologi.